Memulai Karier Freelance, Harus Dari Mana?

Nggak jarang project dari karier freelance justru lebih menghasilkan dari pada gaji pekerjaan utama. Iya, se-promising itu~

MyEduSolve Indonesia
5 min readJun 29, 2021
Seorang wanita yang sedang melukis, menggambarkan seseorang yang memulai karier freelance.
image credits to Andrea Piacquadio on Pexels

Penghasilan freelance lebih besar daripada penghasilan utama, emang bisa? Bisa banget!

Ga selamanya penghasilan freelance lebih kecil dari pekerjaan utama, lho. Bahkan, nggak jarang orang yang menjadikan freelance sebagai main job~

Apakah kamu adalah mahasiswa/pelajar yang mau mengasah talent dan skill sambil dapet ekstra income? Nggak mustahil, kok! Caranya adalah dengan memulai bisnis freelance!

Yuk, disimak 5 langkah penting buat kamu yang berencana untuk memulai karier freelance!

List skill yang kamu miliki

Pertama-tama, coba cari skill atau jenis bidang yang ingin kamu geluti untuk bisnis freelance kamu. Kamu punya asset apa yang bisa kamu tawarkan untuk klien-klien kamu? Bisa jadi itu skill yang pernah kamu gunakan untuk pekerjaan-pekerjaanmu sebelumnya, seperti :

  • Skill menulis kamu bisa digunakan untuk menawarkan jasa copywriting
  • Skill menggambar kamu bisa digunakan untuk menggambar desain/karya sesuai request klien (seperti jasa sketsa wajah atau bahkan jadi freelancer graphic design atau UI/UX designer professional untuk client-client besar lainnya)
  • Skill videografi kamu bisa digunakan untuk menawarkan jasa merekam dan mengedit video

Atau mungkin skill yang kamu pelajari di luar job desc utamamu?

Contohnya:

Kamu pernah jadi fotografer buat suatu perusahaan. Umumnya selain mengambil foto, kamu juga jadi belajar cara edit foto, atau bahkan juga belajar cara mengambil dan mengedit video. Skill ‘sampingan’ seperti itu sebenarnya bisa kamu kembangkan, lho!

“Lho, kalau aku belum pernah kerja gimana dong?”

Jangan khawatir, skill itu ngga cuma bisa dikembangkan dari pekerjaan aja, kok. Kalau kamu punya pengalaman berorganisasi di sekolah/kampus, itu juga valid banget! Yang penting pintar-pintar kamu aja dalam membuat portfolio yang ciamik.

Jika kamu mau baca lebih banyak tentang portfolio, bisa baca di sini ya!

Tentukan Target Customer + Price Range/Service Packages/etc.

wanita yang sedang memegang kamera dan terlihat sedang merekam sesuatu. menggambarkan seseorang yang sedang memulai karier freelance.
image credits to Daria Shevtsova on Pexels

Kalau kamu udah tahu mau menawarkan jasa yang seperti apa, langkah memulai karier freelance berikutnya adalah menentukan beberapa hal penting, yaitu hal-hal seperti: target customer dan price range! Semakin spesifik kamu bisa menggambarkan hal-hal tersebut, maka akan semakin baik.

Kalau kamu mau freelance sebagai fotografer, apakah kamu mau menawarkan jasa untuk orang-orang yang mau foto pre-wedding? Atau mungkin kamu mau menawarkan jasa foto untuk pesta-pesta ulang tahun? Nah, ada banyak kan opsinya? Kalau kamu baru pertama kali memulai freelancing, lebih baik fokus dulu ke beberapa tipe target customer yang spesifik, supaya kamu nggak kewalahan.

Berhubungan dengan target customer-mu, kamu juga harus bisa menentukan kira-kira berapa price range untuk klien yang ingin menggunakan jasamu. Luangkan waktu untuk research tentang bidang yang ingin kamu geluti, dan pelajarilah harga-harga yang dipasang oleh freelancer lainnya.

Ngomongin soal price range memang agak tricky, ya. Kalau kamu baru mulai, sebaiknya jangan langsung pasang harga yang terlalu tinggi. Kamu harus mencoba untuk mengembangkan customer base-mu dulu. Tetapi, jangan sampai kamu pasang harga yang terlalu rendah juga. Kamu harus tetap menghargai skill dan waktu yang udah kamu kerahkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Contohnya:

Kamu mau menjual jasa membuat logo, dan kamu butuh total waktu sekitar 30 jam untuk mulai brainstorming ide, mencari inspirasi, bikin draft design, sampai ke design akhirnya. Kalau kamu pasang harga 10 ribu per jam, berarti base price-mu adalah 300 ribu untuk satu buah design logo. Jangan lupa untuk menghitung juga waktu yang akan kamu habiskan untuk berkomunikasi dengan customer ataupun revisi. Ada juga faktor lainnya yang perlu kamu pertimbangkan seperti detail logo, peralatan yang kamu gunakan, dan lain-lainnya.

Want to know a secret?

Kalau kamu bersertifikasi, kamu bisa charge harga yang lebih tinggi. Kenapa? karena para hiring manager dan client sudah tahu kalau seseorang telah bersertifikasi artinya skill dan pengetahuannya tentang telah terbukti kualitasnya, dibandingkan dengan mereka yang tidak bersertifikasi.

Bangun Personal Brand Kamu (Marketing your Business)

laki-laki yang sedang memegang kamera dan terlihat sedang merekam sesuatu. menggambarkan seseorang yang sedang memulai karier freelance.
image credit to Agung Pandit Wiguna on Pexels

Tentunya kalau mau mulai bisnis kamu harus punya customer, kan? Untuk menarik customer, kamu harus bisa bangun dan marketing personal brand-mu dan memperkenalkannya ke orang-orang.

Langkah ini bagian penting banget sih dalam memulai karier freelance, karena kalau branding kamu kurang menarik, client juga sedikit yang akan datang. Ada banyak banget, lho, cara untuk marketing brand kamu ke publik. Tergantung seperti apa target customer-mu, cara marketing brand kamu juga bisa berbeda.

Contohnya:

Kamu bisa bangun personal brand kamu dengan bikin account instagram, facebook, ataupun platform sosial media lainnya. Di akun tersebut, post portofolio kamu supaya kamu bisa bangun audiens dan kredibilitas kamu sebagai seorang freelancer. Salah satu cara jitu lainnya adalah dengan membuat website! Jangan khawatir, kamu gak harus bisa coding, kok, untuk bisa bikin personal website. Ada banyak situs yang bisa membantu kamu bikin personal website dengan mudah seperti Carrd, Wordpress, dan WIX.

Sekian langkah-langkah untuk memulai karier freelance. Ingat ya, nggak ada freelancing yang langsung meroket sukses dalam waktu semalam. Kalau kamu benar-benar baru memulai, sangat penting untuk memiliki aset yang bisa menarik client agar percaya dengan skill dan pengetahuanmu, yaitu melalui sertifikasi.

Bagi kamu yang ingin bersertifikasi di bidang Adobe, Project Management, dan Microsoft, silakan kunjungi www.myedusolve.com karena MyEduSolve menyediakan program sertifikasi untuk membantu orang-orang mengembangkan karirnya, meningkatkan kredibilitas diri, dan attract lebih banyak client.

Want to know one more secret?

Sertifikasi kami diakui secara internasional.

Jadi, jika kamu freelancer, sangat bisa menggaet client dari luar negeri! :)

Kamu bisa juga cek www.myedusolvex.com untuk ambil kursus yang berhubungan dengan skill yang sedang kamu asah, seperti Bahasa Jepang, Bahasa Prancis, Desain Grafis, Digital Marketing, dan kursus lainnya!

Jangan lewatkan insights dan info menarik seputar karier, job seeking, literasi digital, hingga webinar-webinar gratis dengan follow akun resmi MyEduSolve di:

LinkedIn : MyEduSolve

Instagram : @myedusolve

--

--

MyEduSolve Indonesia
MyEduSolve Indonesia

Written by MyEduSolve Indonesia

MyEduSolve is an edutech company focused on transforming Indonesia’s workforce through digital literacy.

No responses yet