Lifelong Learning dan Pentingnya Konsep Learn, Unlearn, dan Relearn

MyEduSolve Indonesia
6 min readSep 7, 2021
5 orang anak SD yang sedang melihat layar laptop macbook di kelas. foto ini mengilustrasikan pentingnya learn, unlearn, dan relearn dalam proses belajar
image credits to Agung Pandit Wiguna on Pexels

“The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn, and relearn.” -Alvin Toffler

Di abad ke 21 ini, orang-orang yang ‘buta huruf’ bukanlah mereka yang tidak bisa baca dan tulis, melainkan mereka yang tidak bisa learn, unlearn, dan relearn. Sebenarnya, apa sih pentingnya konsep learn, unlearn, dan relearn? Kenapa banyak sekali orang yang membicarakan soal ini?

Teman-teman sadar, nggak, kalau sejak ada pandemi ini, manusia dituntut untuk punya kemampuan adaptasi dan inovasi yang sangat baik demi bertahan hidup.

Para business owners harus putar otak, memikirkan bagaimana caranya bisa shifting ke online business dan merumuskan strategi digital marketing yang optimal supaya bisnisnya bisa bertahan.

Karyawan yang kena lay off akhirnya harus putar otak juga, memikirkan bagaimana caranya bisa dapat peluang kerja yang baru atau memulai bisnis kecil-kecilan supaya tetap ada penghasilan.

Siswa dan mahasiswa pun tidak jauh berbeda. Mereka harus putar otak juga untuk menemukan cara biar terbiasa belajar secara online dengan segala ketidakefektifannya, supaya nggak ketinggalan pelajaran dan bisa lulus dengan nilai yang bagus.

Nah, di proses ‘putar otak’ itulah seorang individu pasti melalui lagi yang namanya proses belajar.

Business owners belajar soal digital marketing;

Pelajar dan mahasiswa belajar mandiri secara online;

Pekerja yang baru kena PHK mungkin harus belajar skill baru supaya bisa bersaing lagi di pasar tenaga kerja atau mulai belajar soal entrepreneurship.

Dari sinilah konsep lifelong learning semakin digaungkan di mana-mana. Lifelong learning ini pada dasarnya mengingatkan manusia bahwa proses belajar tidak berhenti sampai di sekolah saja. Bahkan ketika kita sudah lulus, sudah bekerja, atau di titik mana pun kita berada sekarang, kita pasti perlu untuk terus belajar.

Dunia yang terus berubah dan berkembang ini menjadi bukti bahwa sudah seharusnya manusia harus ikut berkembang juga. Bahkan ada ungkapan, “Change is the only constant thing in our lives.” Perubahan adalah satu-satunya hal yang konstan dan akan terus ada dalam hidup kita. Tapi sebagai manusia, kadang kita tetap takut akan perubahan.

Pilihannya hanya ada dua; terus belajar atau tertinggal. Bisa dibayangkan jika karyawan yang baru kena layoff nggak mau belajar skill baru atau strategi baru untuk mendapatkan penghasilan, maka ia akan kesulitan untuk bersaing dengan yang lain.

Meskipun begitu, tantangannya memang tak hanya datang dari diri kita sendiri, tetapi juga datang dari luar. Seperti akses informasi dan pendidikan yang kurang merata, akses internet yang belum terjangkau bagi sebagian kalangan, dan lain sebagainya. Namun, dengan memegang teguh prinsip lifelong learning dengan konsep learn, unlearn, dan relearn, kita bisa meningkatkan peluang untuk bertahan di dunia yang nggak akan pernah berhenti berubah ini.

Baca Juga: 6 Macam-Macam Rumus Excel Sederhana untuk Pekerjaanmu

Memahami Konsep Learn, Unlearn, dan Relearn

Dari pemaparan di atas, setidaknya kita sudah mendapat sedikit gambaran mengenai pentingnya konsep learn, unlearn, dan relearn, yaitu agar kita bisa menjadi lifelong learner dan tidak tertinggal dari yang lain. Lalu apa sih sebenarnya makna learn, unlearn dan relearn? Yuk, kita bahas satu persatu.

foto suasana belajar di kelas dengan anak-anak yang sedang tunjuk tangan. foto ini mengilustrasikan pentingnya learn, unlearn, dan relearn dalam proses belajar
image credits to Tima Miroshnichenko on Pexels

Learn

Untuk bagian ini, sepertinya semua teman-teman pembaca sudah tahu ya bahwa learn artinya adalah belajar. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah, ternyata nggak semua orang tahu lho cara belajar yang benar itu seperti apa.

Inilah alasan kenapa banyak dari kita yang semangat untuk mempelajari sesuatu di awal, tapi berhenti di tengah jalan. Mungkin salah satu faktor penyebabnya adalah karena kita sendiri masih belum menemukan gimana cara belajar yang paling benar untuk diri kita sendiri. Karena cara belajar bagi orang tentu berbeda-beda, ya.

Jadi sekarang adalah saat yang tepat untuk kita belajar bagaimana caranya belajar. Learning how to learn, seperti judul bukunya Terry Sejnowski.

Unlearn

Unlearn ini kalau diterjemahkan ke Bahasa Indonesia akan sedikit aneh, ya. Unlearn = belajar meninggalkan; membatalkan belajar. Tetapi maknanya secara sederhana adalah bahwa kita harus selalu siap untuk melupakan apa yang sudah kita pelajari sebelumnya.

Loh, sudah susah payah dipelajari, kok malah dilupakan :(

Seperti yang sudah kami tulis di atas tadi, bahwa dunia ini akan terus berubah dan berkembang, lho. Begitu juga dengan pengetahuan. Kalau kita tidak menerapkan konsep unlearn, nanti kita malah akan tetap kekeuh sama pengetahuan yang udah nggak relevan lagi, nggak terpakai lagi di masa sekarang. Akhirnya nggak bisa jadi lifelong learner, deh, karena pikirannya tertutup dan menolak adanya perubahan.

Ini persis sekali dengan analogi “empty your cup”, sebuah ungkapan terkenal dari Chinese Chan (Zen). Teman-teman juga pasti sering sekali mendengar analogi ini. Seseorang tidak bisa mengisi gelas yang sudah terisi penuh oleh air, kecuali gelas itu dikosongkan terlebih dahulu.

Proses unlearn adalah proses mengosongkan gelas, atau dalam hal ini adalah pikiran dan pemahaman kita, supaya kita bisa menerima fakta dan pelajaran baru ke dalam pikiran kita.

Unlearn ini tidak hanya berhubungan dengan pengetahuan, lho. Tapi juga berhubungan dengan mindset. Kamu juga boleh dan malah perlu untuk unlearn mindset yang sudah kamu pelajari dan terapkan sebelumnya, jika memang kamu menemukan contoh mindset yang menurutmu jauh lebih baik untuk diterapkan dalam hidupmu kedepannya.

Baca Juga: Panduan Belajar Excel untuk Para Pemula

Relearn

Setelah kita unlearn sesuatu yang kita pelajari sebelumnya, maka tahap selanjutnya adalah relearn, yaitu mempelajari kembali.

Misalnya, mungkin dulu kita cuma tahu kalau tools atau program untuk menggambar karya digital adalah melalui aplikasi Paint saja di laptop. Makin kesini, tentu saja sudah semakin banyak software visual design yang jauh lebih advanced dan sophisticated, seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe InDesign, dan lain-lain.

Di proses unlearn, kita mengesampingkan pemahaman kita sebelumnya yang mengatakan bahwa tools yang ada dan paling efektif adalah Paint saja. Lalu kita mulai membuka pikiran bahwa mungkin opsi software yang lain memang lebih bagus dan bisa membantu kita untuk bekerja dengan lebih efektif dan menghasilkan karya yang lebih bagus kualitasnya.

Kemudian barulah di proses relearn ini, kita mulai mempelajari kembali, sebenarnya apa saja software yang tersedia khususnya untuk visual designer? Apa perbedaan kegunaan Photoshop dan Illustrator dan bagaimana cara menguasainya? Dan sebagainya.

Kalau kita nggak mau unlearn dan relearn, mungkin kita akan kekeuh menggunakan Paint sampai sekarang dan akhirnya tertinggal oleh para visual designer lainnya karena dunia industri saat ini standarnya pasti menggunakan software yang digunakan secara global, seperti produk software dari Adobe.

Pentingnya Konsep Learn, Unlearn, dan Relearn

Setelah membaca penjelasan singkat dan contoh kecilnya, apakah kamu sudah memahami pentingnya konsep learn, unlearn, dan relearn?

Kami yakin bahwa sudah banyak dari kita — terutama generasi muda — yang telah mencicipi akibat dari ketidakmauan kita maupun generasi sebelumnya untuk mengadaptasi perubahan dan inovasi. Kita nggak bisa mengelak bahwa at some point, kita masih tertinggal di bandingkan negara lain dalam aspek literasi dan IPTEK.

Jika kita masih merasa berat untuk melakukannya untuk orang lain apalagi untuk negara, kita bisa lho memetik manfaat dari menjadi lifelong learner untuk diri kita sendiri terlebih dahulu. Kapasitas dan kemampuan kita sebagai individu otomatis akan bertambah seiring dengan proses belajar yang nggak akan ada habisnya.

Meski mungkin terdengar sederhana, kita semua pasti membutuhkan proses untuk menerapkan konsep ini di kehidupan kita dengan sepenuhnya. Jadi tidak apa-apa, dengan menyadari urgensi dari konsep ini saja kamu sudah ada satu langkah di depan!

Individu dengan skill dan pengetahuan yang luar biasa tentu ada banyak di dunia ini. Tetapi yang membedakan kita dengan orang lain adalah mental lifelong learning itu sendiri.

Baca Juga: 4 Kegiatan yang Bisa Dilakukan Saat Gap Year Biar Lebih Produktif

MyEduSolve merupakan perusahaan teknologi yang berfokus di bidang edukasi dengan visi untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja Indonesia melalui online learning dan sertifikasi internasional. Kunjungi website resmi kami di www.myedusolve.com untuk informasi lebih lanjut mengenai sertifikasi Microsoft, Adobe, dan Project Management Institute (PMI)!

Get certified, Be qualified.

Jangan lewatkan insights dan info menarik seputar karier, job seeking, literasi digital, hingga webinar dan workshop gratis dengan cara follow akun resmi MyEduSolve di:

LinkedIn : MyEduSolve

Instagram : @myedusolve

Facebook : MyEduSolve

--

--

MyEduSolve Indonesia

MyEduSolve is an edutech company focused on transforming Indonesia’s workforce through digital literacy.