3 Cara Melatih Kemampuan Problem Solving

MyEduSolve Indonesia
4 min readAug 18, 2021

Semakin kesini, urgensi kita untuk melatih kemampuan problem solving semakin meningkat. Kita sering sekali mendengar orang-orang bilang bahwa problem solving skills sangatlah penting untuk dimiliki.

Tetapi faktanya memang benar seperti itu, sih..

World Economic Forum pernah merilis suatu laporan yang berisi tentang 21st century skills, yaitu kemampuan penting yang harus dimiliki setiap individu di abad ke-21 ini. Kira-kira apa saja yang dimaksud dengan 21st century skills?

Bagan 21st century skills; terdiri dari 3 bagian utama, yaitu foundational literacies, competencies, dan character qualities. kemampuan problem solving skills berada di kategori competencies. inilah salah satu alasan mengapa penting untuk melatih kemampuan problem solving

Seperti gambar di atas, problem solving skill menjadi salah satu kemampuan penting yang berada di kategori Competencies. Di bawahnya tertulis, “How students approach complex challenges”.

Tantangan yang akan kita hadapi baik di dunia perkuliahan maupun dunia kerja tentunya akan semakin kompleks, bukan? Kita pasti dituntut untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada ketika kelak terjun ke dunia profesional.

Maka dari itu, penting sekali untuk melatih kemampuan tersebut dimulai dari sekarang.

Yuk kita coba beberapa cara di bawah ini untuk melatih kemampuan problem solving!

Identifikasi Akar Masalahnya, Bukan Gejalanya

Foto seorang laki laki mengenakan kemeja putih yang nampaknya sedang berbicara dan memikirkan sesuatu. mengilustrasikan seseorang yang sedang melatih kemampuan problem solving.
image source: Cottonbro on Pexels

Sebelum memecahkan masalah yang ada, kita terlebih dahulu perlu mengidentifikasi akar masalah dengan benar agar kita bisa menentukan pendekatan yang tepat dalam mengatasinya.

Salah satu kesalahan yang paling sering kita lakukan dalam membuat keputusan adalah kita hanya mengatasi gejalanya, bukan akar masalahnya.

Jadi, sangat penting untuk memikirkan baik-baik dan mengidentifikasi apa yang sebenarnya menjadi akar masalah. Karena jika tidak, maka masalah tersebut tidak akan terselesaikan secara menyeluruh. Akibatnya, di kemudian hari akan terus muncul permasalahan yang itu-itu saja.

Contohnya, penjualan perusahaan bulan ini menurun. Terlihat angka engagement social media yang juga menurun. Akhirnya yang kita benahi hanya strategi content marketingnya, padahal bisa jadi akar masalah terletak pada kualitas produk atau jasa yang menurun dan menyebabkan orang-orang berhenti repurchase.

Contoh lainnya di kehidupan sehari-hari bisa kita lihat dari cara kita mengatasi masalah di wajah. Kita sudah berganti produk A hingga Z untuk menemukan formula paling cocok dalam mengatasi jerawat. Namun masih belum ada produk yang bisa bekerja dengan baik.

Hal itu disebabkan karena kita hanya mengatasi gejalanya saja, padahal yang harus kita atasi adalah akar masalah dari timbulnya jerawat. Seperti terlalu sering begadang, stress yang berlebihan, atau terlalu banyak makan makanan yang berminyak. Jika gagal mengatasi akar masalahnya, tidak heran jika jerawat akan terus muncul.

Kita bisa melatih kemampuan problem solving dengan menuliskan masalah yang sedang kita hadapi saat ini lalu identifikasi akar masalahnya. Setelah itu, barulah kita mencari alternatif-alternatif solusi untuk mengatasi masalah tersebut secara tuntas!

Visualisasi Permasalahan Melalui Mind Mapping

foto buku yang berisi gambar visualisasi mind map yang bertuliskan “mind map” di dalam kotak besar, serta tangan seseorang yang terlihat sedang melengkapi mind map tersebut. mengilustrasikan salah satu cara melatih kemampuan problem solving.
image source: Shutterstock

Mind mapping ini berfungsi untuk memetakan masalah dan alternatif solusi yang masih perlu kita analisis lebih jauh lagi.

Terkadang ketika kita sedang memikirkan suatu masalah, semuanya berkecamuk di dalam pikiran. Sampai sampai bingung harus memikirkan yang mana dulu. Nah, mind mapping ini dapat membantu untuk merapikan semua ide yang ada di pikiran kita agar lebih terorganisir dan bisa menuangkannya ke dalam strategi problem solving yang jauh lebih baik.

Setelah kita memetakan masalah dan alternatif solusi di mind mapping, kini saatnya untuk menganalisis kira-kira solusi mana yang lebih baik di antara yang lain.

Untuk dapat mengevaluasi alternatif solusi yang sudah ada, diperlukan kemampuan critical thinking atau berpikir kritis agar kita bisa membuat keputusan yang logis, rasional, dan jauh lebih matang. Bagian ini tentu saja bukan lah hal yang mudah, maka dari itu brainstorming menjadi tahapan yang tak kalah penting.

Berdiskusilah dengan teman satu tim, minta feedback dan kritik dari mereka demi decision making yang lebih baik. Jadi, ternyata memiliki pemikiran positif dan terbuka juga akan membantu kita untuk memecahkan masalah, lho!

Kami sudah pernah mengulas lebih jauh mengenai critical thinking melalui artikel Perbedaan Creative Thinking, Critical Thinking, dan Design Thinking. Bisa dibaca melalui link ini, ya!

Mind mapping bisa diterapkan untuk melatih kemampuan problem solving terutama untuk teman-teman yang tidak terlalu nyaman dengan banyak tulisan dan memilih untuk menuangkan ide melalui karya visual.

Implementasi Ide dan Evaluasi

Kita tidak bisa memperbaiki dan melatih kemampuan problem solving apabila tidak mengeksekusi ide atau keputusan yang telah dibuat.

Pada dasarnya kita adalah manusia dengan banyak ide.

Tetapi sedikit keberanian untuk mengeksekusinya.

Jadi, jangan sampai permasalahan kita tak kunjung dapat diselesaikan hanya karena kita tidak berani untuk mengeksekusi ide yang ada.

Tak sampai di situ, kita juga perlu mengevaluasi apakah implementasi ide atau solusi tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang kita harapkan? Jika tidak, adakah ruang untuk perbaikan? Bagian mana yang perlu kita perbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya? Jangan lupa untuk mencatat agar kita punya “Idea Journal” untuk menilai progres kemampuan problem solving yang kita miliki.

Di tahap ini, sangat penting bagi kita untuk memiliki Emotional Intelligence.

Apa hubungannya Emotional Intelligence dengan kemampuan problem solving?

Sulit sekali untuk memisahkan keduanya karena emosi berkaitan erat dengan kemampuan kita untuk berpikir jernih, agar kemudian mampu membuat keputusan yang tepat di kemudian hari.

Apabila keadaan emosi dan pikiran sedang tidak stabil tetapi kita tidak dapat mengatasinya dengan baik, niscaya judgement atau penilaian kita terhadap sesuatu juga tidak akan objektif dan optimal.

Demikian 3 cara untuk meningkatkan kemampuan problem solving yang bisa kamu coba. Tentunya di luar sana masih ada beberapa teknik yang bisa dicoba, mulai dari rajin berolahraga hingga bermain game yang bisa mengasah kemampuan problem solving. Namun, 3 hal di atas merupakan hal yang cukup penting untuk diperhatikan namun masih belum banyak orang sadari.

Jangan lewatkan insights dan info menarik seputar karier, job seeking, literasi digital, hingga webinar dan workshop gratis dengan cara follow akun resmi MyEduSolve di:

LinkedIn : MyEduSolve

Instagram : @myedusolve

Facebook : MyEduSolve

--

--

MyEduSolve Indonesia

MyEduSolve is an edutech company focused on transforming Indonesia’s workforce through digital literacy.